Ads Top

Unit 731, Organisasi Paling Ditakutkan Tawanan Perang

Unit 731, Organisasi Paling Ditakutkan Tawanan Perang


Kangguroo - Pada masa perang dunia ke-2, ada suatu unit atau organisasi rahasia Jepang yang dibentuk untuk mengembangkan senjata biologis pada tahun 1937 - 1945. Unit ini dipimpin oleh Jenderal Ishii Shiro dan berkantor pusat di pinggiran kota Harbin dan bercabang ke Manchuria. Organisasi ini memiliki kompleks laboratorium besar yang terdiri dari 150 gedung dan 5 perkemahan satelit dengan 3000 ilmuwan dan teknisi bekerja di dalamnya.

Kembali ke awal pembentukan, Ishii Shiro mendirikan suatu Laboratorium Pencegahan Epidemik pada tahun 1932 di sekolah medis militer Tokyo dan Unit Togo di desa Bei-inho. Laboratorium ini pun sempat ditutup pada tahun 1934 karena 12 orang tawanan perang lari dari fasilitas tersebut dan pasukan gerilya cina berhasil menyerang pasukan Ishii. Namun, Unit Togo dibuka dua tahun kemudian dan berganti nama menjadi Departemen Pencegahan Epidemik Tentara Kwantung (Unit Ishii) dan pada tahun 1940 diubah kembali menjadi Departemen Epidemik dan Purufukasi Air dan akhirnya mengganti nama menjadi Unit 731 pada tahun 1941.

Organisasi ini menjadi salah satu yang ditakutkan para tawanan perang. Bagaimana tidak, para tawanan ini dijadikan sebagai tikus percobaan untuk penelitian mereka. Unit 731 melakukan eksperimen pembuatan senjata biologis dengan menginfeksi tawanan perang dengan pes, antraks, kolera, wabah demam berdarah, radang dingin (frostbite), dan bahkan penyakit menular seksual. Diperkirakan, sekitar 10.000 tawanan meninggal dunia akibat eksperimen yang dilakukan Jepang ini.


Unit 731, Organisasi Paling Ditakutkan Tawanan Perang


Para dokter yang bertugas di unit 731 melakukan perbanyakan bakteri atau virus patogen pada organ tubuh manusia yang didapatkan dari hasil pembedahan tubuh tawanan kemudian menyebarkannya ke warga desa sekitar ketika telah didapatkan jumlah patogen yang cukup. Berbagai pembedahan tubuh dilakukan untuk melihat efek dari suatu senjata biologi. Pembedahan yang dilakukan pun sangat tidak manusiawi dan terbilang sangat sadis, diantaranya adalah transfusi darah binatang ke manusia, pemecahan bola mata, pemotongan anggota tubuh dan menyambungkannya kembali ke sisi berlawanan, hingga percobaan pada bayi dan anak kecil yang menyebabkan kematian. Mayat-mayat korban yang telah diambil organ dalamnya kemudian dibuang dan dibakar dengan krematorium.

Selain digunakan untuk senjata biologi, para tawanan juga dimanfaatkan untuk uji senjata. Para tawanan diikat pada jarak tertentu yang kemudian dilempar dengan granat, penyembur api, maupun bahan peledak. Hal ini dilakukan untuk mengatur posisi dan kisaran terbaik untuk pelepasan senjata tersebut.

Pada Agustus 1945, seluruh gedung dan peralatan Unit 731 dimusnahkan dan jenderal Ishii Shiro pergi untuk mencari bantuan kepada Amerika. Dia menemui jenderal McArthur untuk meminta perlindungan diri bagi staf unit 731 dan menukarnya dengan pengetahuan Jepang dalam pengembangan senjata kimia dan biologi. Pada September 1947, Amerika sepakat untuk tidak menuntut Jepang atas kejahatan perang yang telah mereka lakukan. Beberapa personel Unit 731 masih dapat menduduki posisi penting di dalam masyarakat Jepang.
Dan di usia 69 tahun, Ishii Shiro meninggal karena kanker tenggorokan dengan masih menyisakan sakit atas kekejamannya terhadap para tawanan perang.

No comments:

Powered by Blogger.